| 04 Oktober 2022

Kuliner Kraton Se-Indonesia Jadi Daya Tarik Pariwisata Indonesia

Krjogja.com - SLEMAN - Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), bersinergi untuk percepatan inovasi jasaboga sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan yang ada. Kondisi pandemi yang mulai terkendali, dan situasi ekonomi yang mulai pulih, memerlukan sinergisitas untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi para pelaku usaha.

Ketua Umum PPJI, Iden Gobel, mengungkap tema Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kedua PPJI yang digelar di Yogyakarta, pada tanggal 4-7 Oktober merupakan respon atas pulihnya pariwisata Indonesia. Salah satu yang mampu menarik minat wisatawan adalah industri makanan/minuman dengan berbagai inovasi di dalamnya. “Kunjungan wisata mancanegara di Indonesia pada bulan Juli 2021 sebanyak 7,342 orang, sedangkan pada bulan Juli 2022 sebanyak 476.970 orang atau naik sebesar 6,396%.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi pererkomonian sudah mulai bangkit, dan dari kondisi tersebut, terdapat kesempatan bagi UMKM untuk dapat menggrab wisatawan mancanegara untuk belanja makanan maupun oleh-oleh,” ungkapnya pada wartawan usai pembukaan Rakernas di Alana Hotel, Selasa (4/10/2022). Peluang peningkatan industri pariwisata terutama setelah masuknya pasar asing menjadi peluang bagi industri boga di tanah air.

Berbagai hal disiapkan oleh PPJI seperti inovasi produk, pemanfaatan teknologi dan percepatan distribusi menjadi hal penting untuk dilakukan saat ini. “Dengan semakin pulihnya situasi ekonomi pasca pandemic dan banyaknya peluang pasar yang tersedia, para pelaku usaha juga dituntut untuk berinovasi dengan menciptakan produk-produk jasaboga dengan ide-ide inovatif dan kreatif. Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna sangat mendukung untuk efisiensi dan mempercepat proses produksi serta distribusi. Kami ada cooking class lalu pelatihan pemasaran menggunakan media sosial TikTok,” sambungnya. Sekjen PPJI, Afrinaldi menambahkan Rakernas PPJI dengan tema Sinergikan PPJI untuk Percepatan Inovasi Jasaboga ini diikuti anggota dari 22 Provinsi di Indonesia untuk melakukan konsolidasi dan kordinasi.

Secara praktis, tujuan Rakernas ini membahas dan menghasilkan rencana kerja nasional PPJI untuk ke depannya. “Di dalam Rakernas PPJI ini, juga digelar berbagai kegiatan yang dapat mempromosikan makanan kudapan asli Indonesia. Hal ini untuk mendorong, menjaga, mengembangkan, dan lebih menduniakan makanan khas Indonesia. Rangkaian kegiatan dalam Rakernas antara lain lomba merangkai kue, seminar kuliner, dan juga tour kuliner, dimana seluruh rangkaian kegiatan Rakernas ini didukung oleh produk-produk Sasa, Rose Brand, Mastrada, Sukanda Jaya, dan Robocoupe,” pungkasnya.

Sementara Dewan Kehormatan PPJI, RA Ning Murniningsih menyampaikan sinergi akan terus dilakukan termasuk mengekspolorasi kuliner masa lalu yang dimiliki Kraton-Kraton di seluruh Indonesia. Makanan-makanan raja pada masa lalu akan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik nusantara maupun asing yang berkunjung ke tanah air. “Kuliner Kraton se-Indonesia ini bisa dieksplore dan dimaksimalkan untuk menarik wisatawan. Harapan kami PPJI bisa mengambil posisi untuk menjembatani dan mengarahkan. Kita yakin bersama bahwa penopang utama industri pariwisata adalah jasa boga, perut tetap harus kenyang saat berwisata,” tandas dia.

PPJI bisa menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan terlebih dahulu kuliner-kuliner tidak punah dengan mengedukasi dan regenerasi resep. Hal ini pula yang melatarbelakangi mengapa Rakernas PPJI diadakan di Yogyakarta. “Kami ingin belajar juga bagaimana kuliner Kraton bisa disajikan dengan luar biasa untuk wisatawan. Ini tentu bisa diterapkan di Kutai, di Klungkung Bali atau di wilayah lain yang memiliki sejarah kerajaan. Ini tentu menarik ketika bisa dimaksimalkan,” pungkas Ketua Umum PPJI, Iden Gobel.